Maret 1994, sekumpulan anak muda bernama Baron, Thomas, Ronald, Budjana, dan Armand, mungkin tak pernah berpikir jika kesenangan mereka dalam bermusik di sebuah band bernama Gigi akan menjadi sesuatu yang besar suatu hari nanti, mengingat perjalanan mereka sebagai sebuah band pada masa-masa awal penuh dengan ego tak terbendung masing-masing personel yang mengakibatkan formasi awal sempat berantakan dan bahkan hanya menyisakan Armand dan Budjana saja. Hanya semangat bermusik yang membuat nama Gigi masih ingin mereka pertahankan, dengan masuknya Opet dan Budhy. Formasi ini membawa Gigi menjadi salah satu band besar di Indonesia dengan musikalitas yang khas.
***
26 Mei 2011, Istora Senayan Jakarta berubah menjadi lautan manusia. Bagaikan sebuah pesta, semua orang terlihat antusias dengan membawa wajah-wajah bahagia. Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy adalah nama-nama yang paling dinanti dalam pesta itu. Ya, karena pesta itu adalah pesta ulang tahun sebuah band besar bernama Gigi, dengan tajuk "Gigi Sweet Seventeen".
Gigi benar-benar menggelar konser malam itu layaknya sebuah pesta ulang tahun, dimana dalam sebuah pesta ulang tahun, tak akan lengkap tanpa kehadiran teman-teman dan keluarga. Teman-teman sesama musisi malam itu turut meramaikan suasana, sebutlah Tohpati, Pasha, Addie MS, Ari Lasso, Iwa K, Audy, serta masih banyak lagi deretan nama musisi seperti Rhesa "Endah n Rhesa" yang lebih memilih berdiri dengan tiket festival demi menikmati sebuah pesta besar malam itu secara maksimal.
Malam itu semakin istimewa bagi Gigi karena kehadiran anggota keluarga besar mereka. Anggota keluarga itu adalah Gigi Kita -sapaan untuk fans Gigi- yang rela datang ke ibukota dari berbagai penjuru kota di Indonesia, serta keluarga paling dekat mereka yang turut andil dalam perjalanan karir Gigi hingga mencapai angka tujuh belas, mereka adalah para "alumni", siapa lagi kalau bukan Aria Baron, Ronald Fristianto, Opet Alatas, dan Budhy Haryono. Penampilan bersama mereka dalam satu panggung mungkin tak akan terulang kembali, seperti perjalanan umur mereka mencapai angka tujuh belas yang tak mungkin bisa dirayakan lagi.
 |
| Armand Maulana, menyapa semua teman dan keluarga Gigi |
 |
| Dewa Budjana, membawa suasana pesta dengan sentuhan magisnya |
 |
| Thomas Ramdhan, menggebrak dengan kembali ke formasi Gigi |
Tiga setengah jam adalah waktu yang lama. Namun pesta malam itu membuat tiga setengah jam menjadi tidak terasa. Senyuman, pelukan, candaan, adalah suasana akrab yang terus mewarnai pesta penanda usia tujuh belas tahun malam itu. Usia tujuh belas, dimana dalam kepercayaan manusia, adalah usia penanda manusia telah dewasa. Perayaan usia tujuh belas tahun menjadi sebuah pembuktian bahwa Gigi telah menjadi sebuah band besar yang sudah melalui banyak proses pendewasaan. Tujuh belas tahun bukanlah waktu yang singkat dalam perjalanan sebuah band. Namun tujuh belas tahun bagi manusia adalah usia yang masih muda, dimana dalam usia itu manusia juga mengalami banyak transformasi. Gigi merangkum semua itu dalam sebuah pesta besar yang menjadi pesta terhebat yang pernah saya lihat, Konser Gigi Sweet Seventeen.
